Friday, April 28, 2017

Super late post tapi sayang : Venice & Rome

Okay...gara-gara ngiler dengan liburan semua orang pada jalan2 di series of long wiken yang bertumpuk di April ini. Dimaafken lah ya, bagi yang ga jalan-jalan kaya gw, posting cerita liburan yang lama aja deh 😎

Zuper late post..Like I told you, sayang kalau ga diceritain the last 2 cities we have visited in our last Europe trip, they are Venice & Rome.

VENICE TRIP

🚄 Night Train Experience
Our Train
Kita berangkat dari paris dengan menggunakan Europe Night Train (Thello) ke Venice. Tujuannya ada 2, kita bermalam di kereta untuk hemat akomodasi + new experience of traveling in europe (yiha!). 

Karena reviewnya di tripadvisor tentang Night Train Thello ini mix review, kita melakukan beberapa antisipasi yang paling penting: Perut sudah makan kenyang, urusan toilet sudah sebisa mungkin beres 😜.

Amenities
Bunk bed atas
Kabin yang kita pesan yang namanya "sleepers private cabin", jadi untuk 2 orang dan bisa dikunci. Ada juga kabin yang buat berame-rame (6 bunk beds sepertinya) istilahnya couchettes. Kita pilih yang private cabin for safety and comfort hehehehe. So how was the train? Well, Selama perjalanan lumayan bisa tidur. Sarapan sebenernya dikasih kupon tapi susah banget cari gerbong makannya, dan susah bangeeeeet cari petugas untuk ditanya. Ya udah ga laper-laper banget juga.

🏨 Hotel & Transportation
Vaporeto & Pier
Our Hotel
Turun di venice kita langsung naik Vaporeto. Jadi itu adalah semacam angkutan umum tapi ya dalam bentuk boat, secara disana transportasi semua adalah lewat air. Di jalanan kota tidak ada sepeda atau motor, ya hanya jalan kaki saja. Begitu sampai ke pier yang dituju, bingung arah ke hotel, so tanyalah kita sama kakek-kakek di local minimarket. Di Italy, mostly penduduknya tidak mahir berbahasa inggris, jadilah kita pakai bahasa tubuh sebisanya. Tapi yang saya terkesan adalah, semua penduduknya ramah dan hangat. Mereka berusaha sebaik mungkin menjelaskan ke saya bahkan memanggil beberapa orang keluar dari toko tersebut untuk membantu saya. Setelah kita “kira-kira” paham petunjuk jalannya, I said goodbye and they give me a big hug, aaawww what a kind and warm people.  Ternyata tidak sulit menemukan hotelnya. It was nice small hotel and all local taste, not big chain hotel seperti di Paris atau London. It was super different atmosphere. So happy 😊 

👀 Attraction
After lunch, kita langsung mulai itinerary jalan-jalan kita di venice. First, we are heading to the Piazza San Marco, itu kaya alun-alun kota gitu. Semua toko besar, gereja dan bangunan penting semua berada di sekitar alun-alun itu. Kebetulan waktu kita disana bebarengan dengan venice mask carnival, jadi mereka semua in costume and put on a mask, it was fun and truly unique experience karena kita juga not expecting it. Its our good luck. 

Di venice ga lengkap rasanya kalau ga naik gondola, kesan pertama yang muncul bukannya romantic tapi spooky hahahahaha…Tapi lama-lama romantis kok apalagi sama ayang disebelah 😍. Well, that's it for venice. tomorrow morning kita melanjutkan to our last city of Rome.

Venice Carnival

Gondola ride
Piazza San Marco

ROME TRIP

🏨 Hotel & Transportation
Pagi-pagi kita berangkat ke stasiun dan bording to a train called Frecciargento-trenitalia, menuju rome. Sampai rome, kita naik taksi ke hotel. Di rome kalau bukan jalan protokol, kecil2 jalannya dan paving begitu bentuknya, another different atmosphere. Kita menginap di hotel yang namanya Griffo. Another charming local tiny hotel in the heart of the city (intentionally choosing local dan jaraknya lebih dekat kota daripada big chain hotel). The room is quite nice and the receptionist is superb!! He speaks English very well and very helpful giving us information tentang wisata, how to eat dan lain-lain. 


🍴 Foods
Karena Italia terkenal for their foods, well they respects the food also. Ada satu keterangan yang dikasi receptionist yang menarik. 
“You must eat at meal time (maksudnya jangan terlambat makan), you will be served with meals that are not worthed to eat” 
To italian people, makanan “left over” sangat tidak pantas untuk dimakan. Interesting way of thinking 😄


Berdasarkan rekomendasi sang receptionist, kita coba makan malam in small Italian style restaurant. Karena orang asia ukurannya kecil, begitujuga porsi makannya juga kecil, karena dengan main course pasta saja sudah kenyang luar biasa. Padahal kalau meja lainnya, start dari appetizer, soup, main course dan dessert (Wuih). That night, saking kenyangnya, pulang hotel langsung cium bantal dan tidur dengan sukses

👀 Attraction
The next morning, sangat MENYESAL, kita cuma punya 1 day untuk jalan-jalan disana. Akhirnya terpaksa kita harus super selektif memilih apa saja yang mau kita kunjungi. Disini, kita directly purchase hop on hop off bus ticket for 1 day di local travel agent dengan itinerary; Colosseum & Vatican mostly. What we missed, trevi fountain, all the beautiful churches 😭😭

Vatican City
Colosseum














Kata orang di Italy hati2 banyak pencopet juga, tapi Alhamdulillah kita ga menemui drama pencopetan seperti di paris. So, relatively lebih aman. Pertama kita ke Vatican. Kita tidak bisa masuk ke St. Peter karena ada misa, jadi kita langsung masuk ke Vatican museum, fokus tujuan kita terpusat masuk ke Sistine chapel. Disni tempat biasanya digelarnya proses pemilihan paus (nonton di Angel & Demon) dan its famous paintings of Michaelangelo di langit-langitnya yang benar sekali bagusnya luar biasa. Tapi kita tidak boleh memotret di tempat tersebut untuk melindungi lukisan dari kerusakan. 


After puas jalan-jalan di Vatican city, siangnya kami menuju ke Colosseum. Jalan2 di colosseum banyak yang dilihat, arsitektur bangunan, history, temple2 sekelilingnya. It represent the dark ages of rome, dimana perbudakan, pertarungan hidup dan mati dilihat sebagi hiburan. And I thought what a city, you can see darkness and pureness at once. Bukti bahwa goodness will thrive against faulty and crime. So are we in life. Bertahan atau berjuang dengan kebaikan akan menjadi pilihan yang paling baik karena goodness will prevail. Kita sudah sore banget selesai dari colosseum. Kita maunya mampir di trevi fountain to toss coin of good luck hehehehe tapi sayangnya lagi renovasi. Jadi kita lanjut terus naik bus sampai hotel. 


✈ Going Home
And that is the finish line of our Europe trip. Besok paginya, we are bound to go back to Jakarta. Italy is sooo different from Paris and London. Italy feels more like Classic Traditional & Charmingly Warm. So in love with Rome. Pastinya harus stay longer to explore Rome, mungkin minimal 3 hari. Nextnya masih ada kota-kota cantik lain di italy seperti Milan, Florence, Pisa, Verona, etc. Itu bisa jadi satu agenda liburan besar sendiri exploring Italy. 

Well, next time semoga ada rezeki buat jalan-jalan lagi nerusin Italy Fiesta...Aamiin..
Until next time, Aamiin lagi..

The Rover-Tyas

Friday, April 14, 2017

Ikhtiar IVF 3rd attempt

Bismillah...

Semoga sharing ini bermanfaat buat orang lain dan semoga jadi berkah buat dunia akhirat, Aamiin..Berdoa dulu di depan sebelum nulis hehehe.

Yak wokey, let's start sharing 3rd IVF journey. Di posting sebelumnya, saya cerita bagaimana akhirnya after laparoskopi endometriosis, kami memutuskan untuk memulai ikhtiar kami lagi lewat IVF. Ada beberapa hal yang dilakukan berbeda this time, dengan yang sebelumnya. Mungkin lebih enak kalau saya lgs point out one by one:

The Doctor
This time, kami dipegang oleh dokter Muharam, klinik yasmin di RSCM kencana. Awalnya, ada teman suami merekomendasikan beliau untuk treatment laparoskopi dengan beliau. Kami mendapati beliau sabar dan tidak terburu-buru selama menangani post op laparoskopi saya. Walaupun beliau menganjurkan untuk lakukan bayi tabung after laparoskopi, tapi beliau sabar telaten selesaikan treatment endometriosisnya dulu. Setelah beres, hormon dan vitamin level saya diperbaiki dulu. Setelah beres, baru go no go start bayi tabungnya.

Selama prosedur bayi tabung dilakukan, beliau consider banget track record saya sebelumnya yang kena OHSS. Jadi beliau hati-hati sekali kasih dosis gonal dan kontrol estrogen level saya. Obat yang injection before OPU saya juga dikasih yang berbeda dg biasanya. Katanya kalau jenis obat injection ini, memang untuk meminimalisir resiko OHSS. Dan Alhamdulillah OHSS memang tidak terjadi.

Setelah Embryo Transfer, ada obat injection yang memberikan penguatan rahim kalau tidak salah, tetapi ternyata badan saya lagi-lagi berespon berlebihan. Cairan banyak di rongga perut, mual dan muntah. Akhirnya dokter juga memberhentikan injection tersebut dengan pertimbangan supaya kondisi rahim tetap kondusif untuk implantasi si embryo. Wokey, trust the doctor ladies.

Terima kasih sekali ya dokter. It was a comfortable IVF journey for me.

The Process
Nah kalau ini lucu. Saya jeda program IVF ini kan memang lama, around 3 tahunan. Dan ternyata memang saya sudah lupa semuanya hahahaha. Capeknya bolak-balik rumah sakit, suntik-suntiknya, urutan2nya, sumpah lupa semua. Jadi seperti rookie lagi. Suster di yasmin sering bilang "Bu Tyas, seperti biasa ya caranya". Saya bilang "Suster, saya lupaaaaaa anggap saya pasien baru"😝

Lalu ya memang teknologi tambah maju ya, Alhamdulillah. Dulu setelah ET, tidak ada disuntik-suntik pengencer darah (Lovenox/Arixtra), sekarang sepertinya itu mulai jadi prosedur tetap after ET. Jadi sempet bingung juga, lho kok masih ada suntik-suntik after ET hehehehehe.

The Research
This one is special. Ceritanya sebulan sebelum mulai prosedur bayi tabung, saya lihat ada standing banner di klinik yasmin. Department Psikiatri sedang melakukan penelitian kerjasama untuk memberikan program pendampingan kepada pasien bayi tabung. Mereka membutuhkan Volunteer untuk jadi subyek penelitian. Dan tanpa pikir panjang, saya mendaftar.

Mengapa I really support pendampingan psikologis for IVF journey?
  • Dalam proses bayi tabung, we know, perasaaan Cemas, Stress , Khawatir is our dearest friend yang selalu datang. Dan ternyata faktor emotional itu juga berpengaruh terhadap kondisi fisik kita
  • Dengan dibantunya kita mengontrol stress level kita, harapannya kondisi fisik kitapun terbantu untuk lebih stabil dalam ongoing IVF journey.


AHA!! point yang saya dapatkan untuk manage stress level during IVF journey? 
-Ini penghayatan pribadi yak, jangan dianggap representasi scientific penelitian whatsoever-
  • Manusia itu cenderung lebih inget peristiwa/informasi negatif daripada yang positif (gw banget 😜 ). Jadi dalam hal ini, AHA point adalah BALANCE alias inget juga hal-hal positif yang ada.
  • Manusia itu cenderung terburu-buru dan antisipatif. AHA point adalah TUNGGU alias pikirkan nanti saja, pada saat waktunya tiba.
Semoga saja kedepannya penelitian ini bisa dijadikan model pendampingan tetap/standard buat pasien bayi tabung di klinik yasmin..👍👍

Mi Familia & Group Support
Segmen ini adalah a thank you note. Suami yang mendampingi selalu, my rock and my best friend (pengen nangis cliche but I could not do this without you 💓). Orang tua yang selalu mendampingi, terutama Bapak dan Ibu mertua. Karena beliau-beliau adalah dokter, jadinya yang selalu menolong menantunya untuk urusan persuntikan. 

Teman-teman di grup WA bayi tabung, yang sudah sangat menginspirasi dengan cerita-ceritanya. Info-info yang dishare berarti banget, karena paling tidak jadi ada referensi dikala kebingungan.

Besties through personal WA or yang kopi dart, you know who are...Terima kasih mau sekedar dicolek untuk venting out 😊


RESULT
H-1 sebelum tes Bhcg, saya ngobrol sama suami. Saat itu rasanya badan ga merasa any sort of pregnancy symptom. Saya bilang "Sesuai Ketetapan-Nya, kita diberi waktu sampai besok untuk ikhtiar dan doa. So, be it until tomorrow". 

Besok, saat terima raport dan melihat hasilnya negatif, somehow lebih calm. Karena kita melakukan ikhtiar dan doa tanpa putus harapan, sampai batas akhir yang saat ini diijinkan-Nya. InsyaAllah, tidak kehilangan harapan pada-Nya, for Allah always answer every prayers.
Image result for quran verse never give upImage result for quran verse supplication

NEW FINDINGS
Hari bagi raport itu, Dokter mau mencari tahu lebih lanjut apa faktor yang mungkin berkontribusi terhadap kegagalan kali ini. Beliau merujuk saya ke hematolog, untuk lihat  apakah ada faktor hematologi dan imunologi yang bermasalah. Dan setelah berbagai macam tes lab, ternyata oh ternyata ada banyak rombongan masalah di area ini. Sederet diagnosa baru ketulis di kertas medical record saya: 1) Antiphospholipid Antibody Syndrome, 2) Deficiency protein, 3) Lupus (?!?!?). Awalnya shock, karena saya tidak merasa any of the symptom at all. Sedih, and I put pitty on myself. Like I almost had enough.

Tapi kalau dipikir-pikir lagi, Alhamdulillah ini diijinkan olehNya, utk tahu ada masalah apa sebenarnya. Well, better than daripada no explanation for this IVF failure. Paling tidak ada tindakan yang bisa diambil, ada langkah baru yang bisa dicoba dan ada New Hope.
Dan kalau memang dibukakan jalan oleh Allah, lewat treatment darah & autoimmune ini, Semoga menggiring langkah kami lebih dekat menuju terkabulnya doa kami, Aamiin.

Closing down this journey.....Mix feeling....
Kalau ada yang mau sharing tentang any info tentang hematologi & immunologi related sama IVF, will be much appreciated. Coz with minimum information, saya garuk-garuk kepala juga bingung hehehe. Semoga in next writing, ada informasi lebih yang bisa saya sharing related with my "New found friends".

A note to my self & all, Semangat dalam jalan-Nya is always the best option that we had ❤


Cheers,
TTC Fighter
Tyas